Tag Archive: hidup


SELALU ADA JALAN KELUAR

(penulis: DR. Aid al Qarni)

Suatu masalah itu, jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika malam semakin gelap, pertanda akan muncul fajar.
Itulah sunnah kehidupan yg sudah dan terus berlaku. Itulah hikmah yg pasti terjadi. Maka, relakanlah jiwamu untuk meridhai kondisinya. Karena, setelah kehausan pasti akan ada air. Setelah musim semi akan datang musim penghujan.

Mungkin saja betapa banyak kesedihan yg engkau keluhkan. Tapi permudahlah urusanmu. Lapangkanlah pikiranmu. Tidakkah engkau membaca firman Allah swt “A lam nasyrah laka shadrak…” (Bukankah Kami telah lapangkan dadamu). Tidakkah engkau berbahagia karena di dunia ini masih terhampar banyak harapan. Di dunia ini masih banyak kemudahan.

Wahai yg berkeluh tentang banyak urusan. Lalu menjalani hidup serasa dalam kurungan. Sementara air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf as terdapat obat yg menyembuhkan kebutaan dua mata Ya’qub as. Sesungguhnya dalam air dingin yg diguyur ke sekujur tubuh, adalah kesembuhan bagi penyakit yg diderita Ayyub as.

Untuk rasa sakit, ada kesembuhan. Untuk penyakit, ada obat. Untuk haus, ada air. Untuk kesulitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Dalam gelap, pasti akan ada cahaya terang. Api yg menghimpit Ibrahim al Khalil, bisa menjadi mudah dan dingin. Lautan di hadapan Musa as bisa terbelah dan digunakan untuk berjalan. Yunus bin Matta as, akhirnya keluar dari tiga gulita, karena kasih sayang Allâh al Jalîl (Yang Maha Mulia). Rasulullâh al Mukhtar (yang terpilih) pernah berada di dalam gua, dikelilingi oleh para kuffar. Hingga berkata Abu Bakar ash Shiddiq ra, “Sungguh orang-orang kafir hanya berjarak beberapa jengkal. Kami khawatir bila terjadi kehancuran.” Berkatalah Rasul sang pemilik keyakinan dengan penuh ketegasan, “Sesungguhnya Allâh bersama kita. Dia mendengarkan kita. Dia melindungi kita. Sebagaimana Dia telah menghimpun kita.”

Katakanlah kepada orang yg tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yg telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang yg ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir. Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allâh swt justru menurunkan hujan setelah manusia putus asa terhadap hujan.

Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yg kemudian menaiki Ka’bah Baitullâh untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yg memperdengarkan bumi dengan suara langit. Adalah Yusuf as pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al Azîz. Adalah Umar bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Makkah. Lalu dialah orang yg bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Lalu dia yg memotong tali pelanggaran. Lalu dia yg suaranya menggelegar menghentak penguasa tiran.

Allâh swt pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan. Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yg Allâh berikan setelah kesulitan? Allâh swt yg mematahkan tali pengikat orang-orang yg terpenjara di jeruji para penguasa otoriter. Allâh swt yg akan menghapus air mata anak-anak yatim. Apakah engkau pernah melihat orang faqir yg selamanya tidak mempunyai uang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya? Apakah engkau mendapati seorang tahanan selamanya berada di dalam penjara yg gelap? Tidak ada bencana yg terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allâh swt Yang Maha Sendiri dan Satu-satunya Tempat Meminta.

Siapapun yg melazimkan istighfar, maka Allâh swt akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesulitannya. Allâh swt yg akan memberinya jalan penyelesaian terhadap setiap kegundahannya. Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh, tidak ada daya dan upaya kecuali Allâh swt. Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati, seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridha kepada Allâh al Jalal.

Beritakanlah kegembiraan kepada malam, dengan datangnya waktu subuh yg menyapu gelap dari puncak gunung-gunung. Beritakanlah kegembiraan kepada musim semi dengan turunnya limpahan air hujan hingga air itu masuk ke sela-sela pasir. Beritakanlah kegembiraan kepada orang faqir dengan harta yg bisa mengusir kematian.

Ketahuilah, di setiap kesulitan itu ada jeda. Di setiap kebutuhan itu ada pertolongan. Sesungguhnya Allâh swt menghilangkan bencana dengan ketulusan do’a dan kebersihan harapan. Ketahuilah, himpitan dan kesulitan itu memghilangkan kesombongan dan terus menerus mendorong kepada dzikir, syukur dan kewaspadaan berpikir. Maka tenangkanlah hatimu jika kegalauan menerpamu. Lapangkanlah dadamu jika kesulitan menyerangmu. Jangan putus asa terhadap apa yg telah terjadi dan telah hancur. Ketahuilah, karena tidak ada sesuatu yg abadi selama alam semesta ini berputar.

Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan untukmu. Jika hidupmu telah terhimpit dan tak ada lagi alasan yg bisa engkau angkat, kembalilah kepada Allâh swt. Ketahuilah bahwa kesulitan tak pernah berlangsung terus menerus. Allâh swt pasti memandangmu dengan pandangan kasih sayang. Karena dunia ini tidak berada dalam satu keadaan. Karena dunia ini berwarna warni dan beragam bentuknya. Tidak ada kengerian yg tak pernah selesai. Belenggu akan terbuka dan ikatan akan terlepas. Bersabarlah, berdo’alah dan nantikanlah jalan keluar dari Allâh swt. Ketahuilah, sesungguhnya kesulitan itu akan mampu membuka kejernihan telinga dan mata, serta menajamkan pikiran. Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.

Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan dari Allah swt. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo’a dan meminta kepada Allah swt. Kemudian Allah swt menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita dililit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah swt memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.

Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberian-Nya. Yang Maha Memberi untuk kebahagiaan hamba-Nya. Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya.

(sumber: majalah Tarbawi)

Life!

Love Life

Konon dahulu kala, baginda raja sangat prihatin akan dirinya. Seiring bertambahnya usia, semakin bertanya hatinya tentang dirinya. Untuk apa semua ini. Matanya melihat hampir segala. Telinganya mendengar suara-suara. Mulutnya bertitah. Hatinya berubah-ubah… Lantas, untuk apa semua ini? What is the point!

Cukuplah. Baginda kumpulkan seluruh ahli di negeri. Dari segala disiplin ilmu. Baginda berikan segala fasilitas untuk mereka di tempat peristirahatan pribadi yg asri. Semua hanya untuk satu tugas: rumuskan kehidupan manusia…

Berbilang minggu kemudian, datanglah utusan para ahli membawa hasil. Berekor-ekor keledai
berjejer dihalaman istana, mengangkut tumpukan buku tebal dalam karung. Buku tentang hidup & kehidupan manusia!

“Apa yang kalian harapkan dariku?” sabda sang raja. “Tak bisakah kalian peringkas untukku. Semoga masih ada waktu”.

Maka kembalilah para ahli bekerja siang malam. Memeras otak merumuskan hidup dalam tata tulisan.

Melesat waktu tak terhitung, datanglah utusan kehadapan. Berharap paduka kali ini berkenan. Baginda nanar menatap tumpukan buku di mejanya. Ringkik buruk keledai memang tidak seramai tempo hari.

“Tidakkah kalian lihat ubanku makin bertambah. Kakiku hampir-hampir tak sanggup lagi menopang semangatku… Sederhanakanlah!” titahnya. Tak ada kemarahan pada nadanya. Hanya prihatin. Ataukah putus asa malah?

Lebih keras lagi para ahli bekerja. Hanya kali ini mereka tanggalkan kesombongan ilmunya – ketinggian akalnya. Mereka pakai hatinya. Mereka temukan Rabbnya. Mereka jumpai kehendak-Nya…

Bukan rombongan keledai kali ini. Hanya wajah-wajah puas para pakar menghadap duli tuanku. Kemudian maju seorang di antara mereka. Dengan hikmat menyerahkan ‘tugas’ yg diembankan. Tertegun raja menerima secarik kertas. Hanya selembar kertas kecil… Tertulis di atasnya sebuah judul berhuruf besar indah:

“SEJARAH KEHIDUPAN MANUSIA”

Hanya beberapa kata isi di bawahnya, tertulis sama indahnya:

“Dilahirkan… Bersusah payah… Mati!”

Tak terasa berkaca-kaca mata baginda mewakili hatinya…

Rabbanä, mä khalaqta hädzä bäthilä…