Kãffa sayang…..
Cepatlah besar, nak
Lekas susul usia abi yang rapuh ini
Segera tenangkan kegundahan hati abi atas dunia di sekelilingmu ini,
atas gemerlapnya yang sanggup menyilaukan mata hatimu,
atas lenggak-lenggoknya yang coba mempermainkan darah mudamu,
atas rayuannya yang samar memalingkan wajahmu dari wajah-Nya…..
Kaf~kaf, cintaku…..
Berdirilah berlama-lama di tengah malammu nanti
Ajak kawan-kawanmu penyinta malam maksiat itu kalau kau bisa
Tapi jangan terima ajakan mereka untuk meninggalkan malam sucimu itu
Engkau mungkin akan sendirian
Tapi engkau tak akan kesepian
Abi jamin itu…..
Buah hatiku…..
Banyak-banyaklah menangis
Bukan karena dunia keras menghantammu
Tetapi karena PEMILIKnya mengancammu
Nanti saja engkau tertawa saat Dia membelaimu
Nanti saja…
Banyak-banyaklah menangis sekarang…..
Adukan penjaramu itu pada-Nya saja
Bahwa tanganmu melepuh memegang baranya
Bahwa gigimu gemeletuk menahan dinginnya
Adukan hanya pada-Nya saja
Jangan merintih ke siapa-siapa
Abi mohon…..
Kãffa sayang…..
Kau tau cinta kami padamu
Tetapi Pemilikmu tak terbatas kasih sayangnya
Bahkan cinta ini pun Dia yang punya
Cinta ini atas titah-Nya
Burulah rahmat-Nya saja
Kejarlah cinta-Nya saja
Maka kelak kau akan cintai kami semurni-murninya…..
Kaf~kaf sayang…..
Kalaulah abimu ini berpulang lebih dulu,
doamu kutunggu di kuburku
Tolong terangi peraduan abi
Bantu lapangkan kamar abi
Doa sholehmu,
sepenuh cintamu,
atas titah-Nya…..
Selamat berjuang, mujahidku tersayang…..
Doa abi sepenuh cinta,
atas titah-Nya…..